Konveksi Kaos Selektif mencari Order - Salah satu pengusaha konveksi asal Cianjur Muhamad Gilang mengaku, selektif menerima pesanan kaos dari calon legislatif (caleg). Alasannya, di pemilihan umum (pemilu) lalu dia pernah ditipu oleh tim sukses salah satu calon. "Saya enggak berani, kalau yang pesan bukan ring satu dari caleg itu," ujarnya.
Selain selektif menerima order, Gilang juga menaikkan uang muka pembayaran menjadi 80 persen dari nilai barang yang dipesan. Cara ini dilakukan jika pemesan tak membayar, maka dia tak mengalami kerugian. "Untung saya hanya 20 persen. Kalau mereka tidak membayar, ya saya anggap kami kerja bakti.
mengakui bisnis order partai ini cukup menjanjikan. Pesanan kaos tiap caleg tergantung dari jenis daerah pemilihannya dan kemampuan modal masing-masing. "Caleg kabupaten rata-rata pesan lebih dari seribuan kaos, caleg provinis pesan rata-rata lebih 10.000 dan caleg tingkat pusat memesan seratus ribuan," ujarnya.
Kendati demikian, Gilang mengatakan bisnis kaos partai memiliki tingkat risiko tinggi. Karena banyak pesanan yang sudah dibuat tak dibayar caleg.
"Namanya juga orang politik, kalau mereka ditagih banyak berkelit dan susah dilacak," kata Gilang. "Karena yang memesan teman dari temannya caleg di tim sukses. Bukan ring satu langsung.
Kendati demikian, Gilang mengatakan bisnis kaos partai memiliki tingkat risiko tinggi. Karena banyak pesanan yang sudah dibuat tak dibayar caleg.
"Namanya juga orang politik, kalau mereka ditagih banyak berkelit dan susah dilacak," kata Gilang. "Karena yang memesan teman dari temannya caleg di tim sukses. Bukan ring satu langsung.
Konveksi Kaos Kapok
Tidak semua pengusaha Konveksi Kaos Murah menerima pemesanan kaos atau baju dari para calon legislatif (caleg) pada tahun ini. Salah satunya adalah Fakhruddin, pengusaha konveksi di Bandung, Jawa Barat. Alasannya, kata dia, para celeg yang memesan kaos sulit sekali ditagih ketika harus melunasi pembayaran.
"Ada sepuluh teman saya tutup usahanya karena tidak dibayar," kata Fakhruddin kepada Tempo, Sabtu, 15 Maret 2014. Dia juga mengatakan banyak pengusaha konveksi di Bandung tidak menerima order kaos kampanye. Salah satunya adalah pengusaha konveksi yang berada di Kawasan Jalan Suci dan Suropati, Bandung.
"Ada sepuluh teman saya tutup usahanya karena tidak dibayar," kata Fakhruddin kepada Tempo, Sabtu, 15 Maret 2014. Dia juga mengatakan banyak pengusaha konveksi di Bandung tidak menerima order kaos kampanye. Salah satunya adalah pengusaha konveksi yang berada di Kawasan Jalan Suci dan Suropati, Bandung.
Berbeda dengan Fakhruddin, pengusaha konveksi asal Cianjur Muhamad Gilang mengaku masih menerima order kaos dari para celeg. Namun, dia mengaku selektif menerima pesanan karena pernah ditipu di pemilu 2009 oleh tim sukses salah satu calon. "Saya enggak berani, kalau yang pesan bukan ring satu dari caleg itu
Selain selektif menerima order, Gilang juga menaikkan uang muka pembayaran menjadi 80 persen dari nilai barang yang dipesan. Cara ini dilakukan jika pemesan tak membayar, maka dia tak mengalami kerugian. "Untung saya hanya 20 persen. Kalau mereka tidak membayar, ya saya anggap kami kerja bakti.
Gilang mengakui bisnis order konveksi kaos partai ini cukup menjanjikan. Pesanan kaos tiap caleg tergantung dari jenis daerah pemilihannya dan kemampuan modal masing-masing. "Caleg kabupaten rata-rata pesan lebih dari seribuan kaos, caleg provinis pesan rata-rata lebih 10.000 dan caleg tingkat pusat memesan seratus ribuan," ujarnya.
Tag :
Konveksi Kaos
0 Komentar untuk "Konveksi Kaos Selektif mencari Order"